BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan hasil wawancara dari salah
satu transmigran Bapak Supardi dari desa Serongga Kecamatan Kelumpang Hilir
Kalimantan selatan. Beliau melakukan perpindahan dari daerah Jawa Timur pada Bulan
Agustus Tahun 1982. Beliau memaparkan bahwa Pada Tahun 1982 ada sekitar 500
Kepala Keluarga dari satu unit Desa dan tiga kali keberangkatan menuju
Kecamatan Kelumpang Hilir. Beliau juga mengungkapkan alasan mereka berpindah
dari daerah asal adalah karena mereka ingin merubah nasib. Di daerah asal
Beliau dan keluarga tidak memiliki tanah dan pekerjaan, sedangkan beliau
mendapatkan 2 Ha tanah, sembako untuk satu tahun dan rumah dari daerah tujuan.
Pernyataan diatas sesuai dengan (UU No. 29 tahun 2009) Transmigrasi
adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan
dan menetap di kawasan transmigrasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
Banyaknya transmigran yang datang dari Jawa
Timur untuk mencari penghidupan yang lebih layak dari tempat asalnya yang
menyebabkan mereka melakukan perpindahan. Perpindahan penduduk memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi dan
sosial untuk memungkinkan dalam mengatasi “ kekejaman ruang,” yang menjadi
objek utama kebijaksanaan tentang ilmu kewilayahan (brown, 1997). Perpindahan
penduduk secara sukarela ini untuk merubah nasib dan mencari penghidupan yang
lebih baik. Baik alasan secara ekonomi atau pilihan pendidikan dan fasilitas. Pendidikan dan fasilitas yang ditawarkan
daerah tujuan lebih memadai dari daerah asal. Daerah asal yang mereka
tinggalkan cenderung padat penduduk dan tidak menyediakan lapangan pekerjaan
bagi penduduk yang kurang keterampilan dan tidak tamat suatu jenjang pendidikan
SD. Faktor-faktor tersebut yang membuat mereka melakukan perpindahan.
Colin MacAndrew.(1979) menjelaskan bahwa
program transmigrasi mempunyai tujuan utama, dari saat-saat yang paling awal
pada zaman kolonisasi sampai sekarang tujuan utamanya tidak pernah
berubah yaitu menyebarkan penduduk. Akan tetapi akhir-akhir ini umum masih
berpandangan bahwa tujuan utama program transmigrasi adalah mengurangi tekanan
penduduk di pulau Jawa. Kemudian pada pertengahan tahun 1960an muncul pandangan
yang lebih dinamis, yang memandang program transmigrasi bukan saja sebagai
jalan keluar yang memang belum pernah berhasil bagi masalah kependudukan di
Jawa tetapi juga sebagai sarana penyebaran sumberdaya manusia demi pembangunan
daerah-daerah lain. Disamping itu kenaikan tingkat hidup, pertambahan produksi
pertanian, keamanan nasional dan integrasi nasional juga disebut-sebut sebagai
keuntungan tambahan.
Transmigran yang melakukan perpindahan
memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan daerah tujuan.
Pembangunan daerah tujuan yang dimaksudkan disini misalkan saja pembangunan
dalam sektor pertanian. Pertanian di daerah tujuan ditunjang dengan jenis tanah
yang subur yang membuat pertanian berkembang pesat untuk memajukan pembangunan
daerah tujuan. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ramdahan KH, Hamid
Jabar, Rofiq Ahmad (1993). “Transmigrasi memegang peranan yang sangat penting
bagi berhasilnya usaha-usaha pembangunan. Transmigrasi selain mengurangi
kepadatan penduduk didaerah-daerah tertentu, juga memperluas landasan bagi
kegiatan-kegiatan pembangunan sektor-sektor lain, khususnya sektor pertanian.
Disamping itu, transmigrasi juga menunjang usaha-usaha pembangunan daerah yang
relative masih terbelakang. Dengan demikian transmigrasi menunjang usaha-usaha
perluasan kesempatan kerja, pemerataan pembagian pendapatan dan pemerataan
penyebaran pembangunan. Dalam pada itu transmigrasi juga menunjang usaha
peningkatan pembangunan, pertumbuhan ekonomi melalui perluasan landasan
kegiatan sektor lain, seperti pertanian dan perindustrian”.
Kecamatan
Kelumpang Hilir dengan luas wilayah 281,2
km2 beribukota Tegal
Rejo. Pada tahun 2008 terdapat sebanyak 8 Desa dan pada Tahun
2009 menjadi 9 Desa setelah adanya pemekaran Desa Serongga menjadi 2 Desa yaitu
Desa Serongga dan Desa Sahafi. Penduduknya tercatat sekitar 16.566
jiwa (pertengahan 2011). Diperkirakan penduduk akan selalu bertambah tiap
tahunnya. Menurut data yang penulis dapat pada Tahun 2007 Penduduk yang datang
lebih banyak daripada penduduk yang pergi dari Kecamatan Kelumpang Hilir. Hai
ini dibuktikan dengan data tabel satu tahunan angka penduduk datang dan pergi
dari Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.
Tabel 1.1. Banyaknya Penduduk yang
Datang dan Pindah
Dirinci Per Desa Tahun
2007
DESA
|
|
Datang
|
Pergi
|
|
|
L
|
P
|
L
|
P
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
01. Tarjun
|
0
|
0
|
0
|
0
|
02. Langadai
|
24
|
36
|
12
|
8
|
03. Serongga
|
8
|
12
|
8
|
7
|
04. Mandala
|
0
|
0
|
0
|
0
|
05. Tegal Rejo
|
30
|
22
|
8
|
10
|
06. Pelajau Baru
|
67
|
33
|
5
|
5
|
07. Telaga Sari
|
7
|
13
|
0
|
0
|
08. Pulau Panci
|
0
|
0
|
0
|
0
|
J u m l a h
|
136
|
116
|
33
|
30
|
Sumber : Kantor Kecamatan Kelumpang Hilir
Data Banyaknya Penduduk yang
Datang dan pergi dari Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru Kalimantan
Selatan Tahun 2007. Hasil Pengamatan dari data diatas Penduduk yang datang lebih
banyak dari penduduk yang pergi. Untuk itu penulis masih mengumpulkan data-data
banyaknya penduduk yang datang dan pergi pada tahun 2003-2012.
CONTOH LATAR
BELAKANG PROPOSAL SKRIPSI
UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH METODE PENELITIAN
DOSEN
PEMBIMBING
KARUNIA
PUJI HASTUTI, M.Pd.
PARIDA
ANGRIANI, M.Pd.
DISUSUN
OLEH :
IHWATI
NUR CAHYANI
A1A510259
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
2013