Jumat, 22 Maret 2013

belajar nulis


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu transmigran Bapak Supardi dari desa Serongga Kecamatan Kelumpang Hilir Kalimantan selatan. Beliau melakukan perpindahan dari daerah Jawa Timur pada Bulan Agustus Tahun 1982. Beliau memaparkan bahwa Pada Tahun 1982 ada sekitar 500 Kepala Keluarga dari satu unit Desa dan tiga kali keberangkatan menuju Kecamatan Kelumpang Hilir. Beliau juga mengungkapkan alasan mereka berpindah dari daerah asal adalah karena mereka ingin merubah nasib. Di daerah asal Beliau dan keluarga tidak memiliki tanah dan pekerjaan, sedangkan beliau mendapatkan 2 Ha tanah, sembako untuk satu tahun dan rumah dari daerah tujuan. Pernyataan diatas sesuai dengan (UU No. 29 tahun  2009) Transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di kawasan transmigrasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
Banyaknya transmigran yang datang dari Jawa Timur untuk mencari penghidupan yang lebih layak dari tempat asalnya yang menyebabkan mereka melakukan perpindahan. Perpindahan penduduk memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial untuk memungkinkan dalam mengatasi “ kekejaman ruang,” yang menjadi objek utama kebijaksanaan tentang ilmu kewilayahan (brown, 1997). Perpindahan penduduk secara sukarela ini untuk merubah nasib dan mencari penghidupan yang lebih baik. Baik alasan secara ekonomi atau pilihan pendidikan dan fasilitas.  Pendidikan dan fasilitas yang ditawarkan daerah tujuan lebih memadai dari daerah asal. Daerah asal yang mereka tinggalkan cenderung padat penduduk dan tidak menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk yang kurang keterampilan dan tidak tamat suatu jenjang pendidikan SD. Faktor-faktor tersebut yang membuat mereka melakukan perpindahan.

Colin MacAndrew.(1979) menjelaskan bahwa program transmigrasi mempunyai tujuan utama, dari saat-saat yang paling awal pada zaman kolonisasi sampai sekarang tujuan utamanya tidak pernah  berubah yaitu menyebarkan penduduk. Akan tetapi akhir-akhir ini umum masih berpandangan bahwa tujuan utama program transmigrasi adalah mengurangi tekanan penduduk di pulau Jawa. Kemudian pada pertengahan tahun 1960an muncul pandangan yang lebih dinamis, yang memandang program transmigrasi bukan saja sebagai jalan keluar yang memang belum pernah berhasil bagi masalah kependudukan di Jawa tetapi juga sebagai sarana penyebaran sumberdaya manusia demi pembangunan daerah-daerah lain. Disamping itu kenaikan tingkat hidup, pertambahan produksi pertanian, keamanan nasional dan integrasi nasional juga disebut-sebut sebagai keuntungan tambahan.
Transmigran yang melakukan perpindahan memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan daerah tujuan. Pembangunan daerah tujuan yang dimaksudkan disini misalkan saja pembangunan dalam sektor pertanian. Pertanian di daerah tujuan ditunjang dengan jenis tanah yang subur yang membuat pertanian berkembang pesat untuk memajukan pembangunan daerah tujuan. Hal tersebut sesuai dengan  teori yang dikemukakan oleh Ramdahan KH, Hamid Jabar, Rofiq Ahmad (1993). “Transmigrasi memegang peranan yang sangat penting bagi berhasilnya usaha-usaha pembangunan. Transmigrasi selain mengurangi kepadatan penduduk didaerah-daerah tertentu, juga memperluas landasan bagi kegiatan-kegiatan pembangunan sektor-sektor lain, khususnya sektor pertanian. Disamping itu, transmigrasi juga menunjang usaha-usaha pembangunan daerah yang relative masih terbelakang. Dengan demikian transmigrasi menunjang usaha-usaha perluasan kesempatan kerja, pemerataan pembagian pendapatan dan pemerataan penyebaran pembangunan. Dalam pada itu transmigrasi juga menunjang usaha peningkatan pembangunan, pertumbuhan ekonomi melalui perluasan landasan kegiatan sektor lain, seperti pertanian dan perindustrian”.
Kecamatan Kelumpang Hilir dengan luas wilayah 281,2 km2 beribukota Tegal Rejo. Pada tahun 2008 terdapat sebanyak 8 Desa dan pada Tahun 2009 menjadi 9 Desa setelah adanya pemekaran Desa Serongga menjadi 2 Desa yaitu Desa Serongga dan Desa Sahafi. Penduduknya tercatat sekitar 16.566 jiwa (pertengahan 2011). Diperkirakan penduduk akan selalu bertambah tiap tahunnya. Menurut data yang penulis dapat pada Tahun 2007 Penduduk yang datang lebih banyak daripada penduduk yang pergi dari Kecamatan Kelumpang Hilir. Hai ini dibuktikan dengan data tabel satu tahunan angka penduduk datang dan pergi dari Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.
Tabel 1.1. Banyaknya Penduduk yang Datang dan Pindah
Dirinci Per Desa Tahun 2007
DESA

Datang
Pergi


L
P
L
P
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
01. Tarjun
0
0
0
0
02. Langadai
24
36
12
8
03. Serongga
8
12
8
7
04. Mandala
0
0
0
0
05. Tegal Rejo
30
22
8
10
06. Pelajau Baru
67
33
5
5
07. Telaga Sari
7
13
0
0
08. Pulau Panci
0
0
0
0
J u m l a h
136
116
33
30
Sumber : Kantor Kecamatan Kelumpang Hilir
Data Banyaknya Penduduk yang Datang dan pergi dari Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan Tahun 2007. Hasil Pengamatan  dari data diatas Penduduk yang datang lebih banyak dari penduduk yang pergi. Untuk itu penulis masih mengumpulkan data-data banyaknya penduduk yang datang dan pergi pada tahun 2003-2012.



















CONTOH LATAR BELAKANG PROPOSAL SKRIPSI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN

 





DOSEN PEMBIMBING
KARUNIA PUJI HASTUTI, M.Pd.
PARIDA ANGRIANI, M.Pd.


DISUSUN OLEH :
IHWATI NUR CAHYANI
A1A510259


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2013

About

Pengikut